What the?

What the hell are you doing now?
At least i know the reason why you dont give any "congratulate" saying to me. It seems like you're very busy, right?
But, don't you ever think, is that giving someone greeting or make such as "silaturhaim" by say hi is wasting your time? Hah, yeah right, i am not that important to you. I am nothing, right?
Congratulation with your thesis, with your romantic story with who the fuck she is, with your job, with everything that important to you, congratulation!

Hey! And what the hell i'm saying now?

Read Full Story...

REASON

Jadi inget, dulu ada seseorang yang nanya ke sahabat aku kira-kira seperti ini "kenapa ya ayu baik banget sama aku, bela-belain gini gitu segala macem?"

Nuff said, there's always person who still nice to you, whatever you are, whatever you do, for a reason, yes for a reason that she/he doesn't even know.

Ah, masa remajaku kenapa terlalu begitu :')

Read Full Story...

(semoga) bukan omong kosong

Makin kesini makin banyak ga enak nya :)
Anak biasa kaya saya harus berdiri di atas kaki sendiri, bersandar di kayu yang rapuh (kayu itu ya saya sendiri), musti usaha ekstra keras dan doa yang ga putus-putus.

Yang saya sesali cuma satu, kenapa baru sekarang, yu?
Tapi tidak ada kata terlambat untuk hal-hal baik :)

Semoga apa yang saya dapatkan, baik itu nilai dan ilmu bisa dipertanggungkawabkan kelak, bukan hanya ketika kepaniteraan, tetapi ketika sudah memutih nanti :)

Bismillahirrohmaanirrohiim.

7 blok menuju s.ked

Read Full Story...

What a....

Ga nyangka masih ada efek jedar-jeder pas tahu sesuatu yang...... ah sudahlaaaahhhh
Aaakkkk masih belum sembuh nih yu?
*tepuk-tepuk dada biar palpitasinya berkurang*
*masih belum berenti*
.
.
.
.
.
He's still the one who can make me mess in every part
*istighrfar*

Sudah ah salah fokus, lanjut ngeIT dah
Bhay!!!

Read Full Story...

Friend?

Bismillah...

Sebuah riwayat mengenai sahabat Rasulullah SAW, sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a:
Seseorang berkata pada beliau "Ya Ali kulihat sahabat-sahabatmu begitu setia sehingga banyak sekali, berapakah sahabatmu itu?"
Lalu Sayyidina Ali menjawab, "Nanti akan kuhitung setelah aku tertimpa musibah."

Naudzubillah, semoga kita dijauhkan dari sifat-sifat demikian, hanya ada disaat senang-senang, hanya mencari ketika butuh, namun ketika teman dalam kesulitan kita seolah menutup mata dan telinga kita. Astaghfirullah.

Kadang kita tak menyadari, bahwa teman yang setia adalah obat yang terbaik dikala sakit menerpa, menjadi penguat disaat beban terasa lebih berat dari biasanya, dan menjadi tempat kembali dikala seluruh dunia berpaling dari kita.

Oh Allah, please guide us to the right path :"

Read Full Story...